1) Fenomena perubahan pembelajaran abad 21
Saudara mahasiswa, tentu Anda sudah pernah duduk di bangku TK, SD, SMP
maupun SMA. Apakah Saudara masih ingat ruang-ruang kelas konvensional berisi
meja atau bangku, kursi, dan papan tulis yang terpampang di depan kelas dengan
sekotak kapur dan sebuah penghapus. Perkembangan berikutnya hadir ruang kelas
mungkin menggunakan whiteboard dan spidol untuk menggantikan papan tulis dan
INTI
7
kapur. Saat ini, terdapat pula kelas yang sudah menggunakan proyektor LCD
didukung laptop atau komputer yang terhubung dengan jaringan internet, atau
ruang-ruang kelas multimedia dilengkapi papan tulis elektrik, komputer tablet,
iPAD, PDA, smartphone, dan perangkat canggih lainnya yang dilengkapi jaringan
internet berkecepatan tinggi. Namun, masih ada pula kelas-kelas di daerah terpencil
yang memiliki papan tulis berlubang atau bahkan tidak memiliki ruang kelas yang
layak. Itulah realitas yang ada, namun kita harus bergerak maju bersama. Mungkin
kelas Anda terpencil, namun jaringan internet sebentar lagi akan mencakup seluruh
wilayah Indonesia dengan program Palapa Ring. Guru dan peserta didik dapat
memanfaatkan jaringan internet untuk mengakses “big data” dimana setiap detik
mengalir data dalam jumlah besar. Big data merupakan kumpulan data dalam skala
besar dan kompleks yang dapat menjadi sumber belajar potensial. Lalu, apakah big
data itu? Silahkan membuka link di http://bit.ly/36Ux5F6.
Pakar memperkirakan setiap hari dihasilkan 2.5 triliun byte data, facebook
menayangkan 300 juta foto perhari, dan google memproses 3–5 juta permintaan
perhari dan semua akan terus meningkat. Data tersedia melimpah sehingga
tantangan dunia pendidikan perlu mempelajari cara memperoleh, menyimpan,
menganalisis, melacak, mencari, men-share, memindahkan, memvisualisasi,
mengaktualisasi, melakukan quering (menambah, menghapus dan mengubah data),
dan mengelola sumber data untuk kepentingan proses pembelajaran. Big data
memang bercirikan dalam jumlah besar, sangat bervariasi, dan memiliki kecepatan
berpindah yang sangat tinggi. Contoh aplikasi big data adalah massive open online
course (MOOC) yaitu suatu sistem pembelajaran yang diselenggarakan secara
online, ditawarkan secara besar-besaran dan terbuka. Hal ini memungkinkan orang
dapat belajar tanpa batas melalui akses web. Kehadiran big data dapat
dimanfaatkan sebagai sumber belajar sehingga guru tidak lagi merupakan satusatunya sumber, karena peserta didik generasi sekarang sangat lincah dalam
mencari dan menemukan sumber informasi. Coba Saudara amati cara dan gaya
belajar peserta didik di abad 21, sangat terampil menggunakan perangkat
smartphone dan sejenisnya. Lalu cobalah untuk bersikap jujur. Kejujuran yang
bagaimana? Diakui atau tidak peserta didik abad 21 seringkali memperoleh
8
informasi lebih aktual daripada materi yang disampaikan oleh guru. Informasi dan
pengetahuan yang hadir dalam format digital baik terstruktur maupun tidak
terstruktur telah menjadi bagian dari big data yang mudah diakses. Bahkan, para
pakar sedang bekerja keras untuk membangun manajemen data dengan
mengumpulkan, mengolah, dan menyimpan informasi agar lebih mudah diakses
meskipun jumlahnya sangat besar. Hal ini dikarenakan informasi dan pengetahuan
yang terkumpul dalam big data lebih terstruktur dengan baik. Big data semakin
mudah diakses seiring meningkatnya kemampuan dan jumlah kepemilikan
perangkat pribadi seperti handphone, tablet, laptop, PDA, maupun perangkat
bergerak lainnya. Peserta didik bisa belajar dimanapun dan kapanpun dengan
beragam pilihan materi pembelajaran. Ilmu pengetahuan mungkin tidak lagi
tersekat dalam batasan ruang, waktu, dan paket-paket pengetahuan yang harus
diselesaikan dalam istilah semester ataupun tahun ajaran. Perubahan mendasar
sedang terjadi dalam dunia pendidikan yang popular dengan istilah “fenomena
disrupsi” dengan tanda-tanda sebagai berikut; (1) belajar tidak lagi terbatas pada
paket-paket pengetahuan terstruktur namun belajar tanpa batas sesuai minat
(continuum learning), (2) pola belajar menjadi lebih informal, (3) keterampilan
belajar mandiri (self motivated learning) semakin berperan penting, dan (4) banyak
cara untuk belajar dan banyak sumber yang bisa diakses seiring pertumbuhan
MOOC secara besar-besaran. Nah, bagaimana Saudara mensikapi hal ini?
Proses pembelajaran yang hanya mengandalkan buku paket dan guru sebagai
satu-satunya sumber utama menjadi sulit untuk terjadi pembelajaran mutakhir
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Pemanfaatan big data sebagai sumber
belajar menjadi keniscayaan pembelajaran abad 21. Berfokus kepada materi
penting, namun fokus kepada pengembangan keterampilan belajar menjadi lebih
penting. Peserta didik harus belajar cara melacak, menganalisis, mensintesis,
mengubah, mendekontruksi bahkan menciptakan lalu membagikan pengetahuan
kepada orang lain. Fokus guru sebenarnya memberikan kesempatan peserta didik
untuk menghubungkan materi yang dipelajari dengan dunia nyata.
Salah satu pengaruh signifikan teknologi terhadap pembelajaran abad 21
adalah adanya kemudahan akses atau aksesibilitas terhadap sumber belajar digital
9
untuk memenuhi beragam kebutuhan peserta didik. Komponen pembelajaran abad
21 yang meningkat interaksinya satu sama lain, yaitu: (1) aktifitas instruktur/guru/
mentor/fasilitator, (2) desain pembelajaran online, (3) data sebagai sumber belajar
(big data), dan (4) strategi pembelajaran online, dan (5) unjuk kerja peserta didik.
Secara jelas kelima komponen hal tersebut diilustrasikan melalui gambar 1
MEDIA PEMBELAJARAN BISA DI DOWNLOAD DI SINI
Terima Kasih
BalasHapus