NAWACITAMEDIA

CERITA NAWACITAKU

  Ceritaku dengan Nawacitaku.            Memang semua ini sulit bagiku berbagi cerita kepada siapapun. Aku memang bukanlah media yang terken...

Minggu, 23 Agustus 2020

PERANGKAT PEMBELAJARAN

      

1) Fenomena perubahan pembelajaran abad 21 

        Saudara mahasiswa, tentu Anda sudah pernah duduk di bangku TK, SD, SMP maupun SMA. Apakah Saudara masih ingat ruang-ruang kelas konvensional berisi meja atau bangku, kursi, dan papan tulis yang terpampang di depan kelas dengan sekotak kapur dan sebuah penghapus. Perkembangan berikutnya hadir ruang kelas mungkin menggunakan whiteboard dan spidol untuk menggantikan papan tulis dan INTI 7 kapur. Saat ini, terdapat pula kelas yang sudah menggunakan proyektor LCD didukung laptop atau komputer yang terhubung dengan jaringan internet, atau ruang-ruang kelas multimedia dilengkapi papan tulis elektrik, komputer tablet, iPAD, PDA, smartphone, dan perangkat canggih lainnya yang dilengkapi jaringan internet berkecepatan tinggi. Namun, masih ada pula kelas-kelas di daerah terpencil yang memiliki papan tulis berlubang atau bahkan tidak memiliki ruang kelas yang layak. Itulah realitas yang ada, namun kita harus bergerak maju bersama. Mungkin kelas Anda terpencil, namun jaringan internet sebentar lagi akan mencakup seluruh wilayah Indonesia dengan program Palapa Ring. Guru dan peserta didik dapat memanfaatkan jaringan internet untuk mengakses “big data” dimana setiap detik mengalir data dalam jumlah besar. Big data merupakan kumpulan data dalam skala besar dan kompleks yang dapat menjadi sumber belajar potensial. Lalu, apakah big data itu? Silahkan membuka link di http://bit.ly/36Ux5F6. Pakar memperkirakan setiap hari dihasilkan 2.5 triliun byte data, facebook menayangkan 300 juta foto perhari, dan google memproses 3–5 juta permintaan perhari dan semua akan terus meningkat. Data tersedia melimpah sehingga tantangan dunia pendidikan perlu mempelajari cara memperoleh, menyimpan, menganalisis, melacak, mencari, men-share, memindahkan, memvisualisasi, mengaktualisasi, melakukan quering (menambah, menghapus dan mengubah data), dan mengelola sumber data untuk kepentingan proses pembelajaran. Big data memang bercirikan dalam jumlah besar, sangat bervariasi, dan memiliki kecepatan berpindah yang sangat tinggi. Contoh aplikasi big data adalah massive open online course (MOOC) yaitu suatu sistem pembelajaran yang diselenggarakan secara online, ditawarkan secara besar-besaran dan terbuka. Hal ini memungkinkan orang dapat belajar tanpa batas melalui akses web. Kehadiran big data dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar sehingga guru tidak lagi merupakan satusatunya sumber, karena peserta didik generasi sekarang sangat lincah dalam mencari dan menemukan sumber informasi. Coba Saudara amati cara dan gaya belajar peserta didik di abad 21, sangat terampil menggunakan perangkat smartphone dan sejenisnya. Lalu cobalah untuk bersikap jujur. Kejujuran yang bagaimana? Diakui atau tidak peserta didik abad 21 seringkali memperoleh 8 informasi lebih aktual daripada materi yang disampaikan oleh guru. Informasi dan pengetahuan yang hadir dalam format digital baik terstruktur maupun tidak terstruktur telah menjadi bagian dari big data yang mudah diakses. Bahkan, para pakar sedang bekerja keras untuk membangun manajemen data dengan mengumpulkan, mengolah, dan menyimpan informasi agar lebih mudah diakses meskipun jumlahnya sangat besar. Hal ini dikarenakan informasi dan pengetahuan yang terkumpul dalam big data lebih terstruktur dengan baik. Big data semakin mudah diakses seiring meningkatnya kemampuan dan jumlah kepemilikan perangkat pribadi seperti handphone, tablet, laptop, PDA, maupun perangkat bergerak lainnya. Peserta didik bisa belajar dimanapun dan kapanpun dengan beragam pilihan materi pembelajaran. Ilmu pengetahuan mungkin tidak lagi tersekat dalam batasan ruang, waktu, dan paket-paket pengetahuan yang harus diselesaikan dalam istilah semester ataupun tahun ajaran. Perubahan mendasar sedang terjadi dalam dunia pendidikan yang popular dengan istilah “fenomena disrupsi” dengan tanda-tanda sebagai berikut; (1) belajar tidak lagi terbatas pada paket-paket pengetahuan terstruktur namun belajar tanpa batas sesuai minat (continuum learning), (2) pola belajar menjadi lebih informal, (3) keterampilan belajar mandiri (self motivated learning) semakin berperan penting, dan (4) banyak cara untuk belajar dan banyak sumber yang bisa diakses seiring pertumbuhan MOOC secara besar-besaran. Nah, bagaimana Saudara mensikapi hal ini? Proses pembelajaran yang hanya mengandalkan buku paket dan guru sebagai satu-satunya sumber utama menjadi sulit untuk terjadi pembelajaran mutakhir mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Pemanfaatan big data sebagai sumber belajar menjadi keniscayaan pembelajaran abad 21. Berfokus kepada materi penting, namun fokus kepada pengembangan keterampilan belajar menjadi lebih penting. Peserta didik harus belajar cara melacak, menganalisis, mensintesis, mengubah, mendekontruksi bahkan menciptakan lalu membagikan pengetahuan kepada orang lain. Fokus guru sebenarnya memberikan kesempatan peserta didik untuk menghubungkan materi yang dipelajari dengan dunia nyata. Salah satu pengaruh signifikan teknologi terhadap pembelajaran abad 21 adalah adanya kemudahan akses atau aksesibilitas terhadap sumber belajar digital 9 untuk memenuhi beragam kebutuhan peserta didik. Komponen pembelajaran abad 21 yang meningkat interaksinya satu sama lain, yaitu: (1) aktifitas instruktur/guru/ mentor/fasilitator, (2) desain pembelajaran online, (3) data sebagai sumber belajar (big data), dan (4) strategi pembelajaran online, dan (5) unjuk kerja peserta didik. Secara jelas kelima komponen hal tersebut diilustrasikan melalui gambar 1





MEDIA PEMBELAJARAN BISA DI DOWNLOAD DI SINI

1 komentar:

Cari Blog Ini